Wednesday, August 10, 2011

Untouchable

Dini hari. Sudah berapa jam bisu itu menjejak di atmosfer kita?
 Sudah berapa ratus menit pula kita habiskan hanya saling menatap, lalu berpaling, seolah dengan begitu semuanya akan usai?
Tambahkan pula hitungan detik yang terus berdetak, berlari lamat-lamat, seolah ingin mengukir tanda-tanda nelangsa di wajah kita.

Atau, kebisuan ini malah sudah berlangsung selama bertahun-tahun?
 Di hari ketika kita berhenti saling memahami, dan malah berlari saling menjauh dan bersikap apatis.
Atau, justru sejak tak ada aksara apapun yang bisa menggenapkan rasa yang ada di hati?
Dan mendadak, cinta menjadi bahasa yang tak lagi kita pahami perbendaharaannya?

Sungguh aku ingin memelukmu malam ini, setidaknya sampai terik mengeringkan keinginanku atas kita.
Tak akan kuhiraukan kalaupun aku akan tercekik lenganmu yang kokoh.
Dan akan kubiarkan sekalipun waktu membekukan kita nantinya.
Justu itu akan kusyukuri karena membuatku lega melepas hari ini..

Ia terlalu takut untuk jatuh mencinta lagi.
Hingga ia membungkus dirinya rapat-rapat, di dalam ruang hatinya yang gulita, sendiri, dan tertutup.
Seringkali ia hanya memeluk lututnya sendiri, berdiam di pojok sofa besar di kamar tamu, dengan secangkir besar teh manis yang beraroma melati.
Atau terpaku di sudut jendela, menatap rinai-rinai hujan yang berjatuhan dan membercak di kaca...

Membusukklh dia disana!! Aku tak butuh lagi untuk dia ciumi. Melepuhlah dia disudut masa lalunya!!
Kejam!! Sungguh dia tak berhati!!
Bagimana mungkin dia lebih memilih menyetubuhi keterasingannya dibanding sebongkah besar keputusasaanku.
Aku belum mampu tertidur, dan terimakasih karena membuat putaran semesta terhenti saat ini..

ku ingin belajar tuk kembali mencinta...ku ingin keluar dari ruang hatiku yang gulita.
ku ingin mengingat kembali, seperti apa rasanya mencinta. seperti apa rasanya dicinta.namun kali ini, tanpamu...

rasanya seperti dikerat oleh sekawanan serigala lapar,
kau hidup, menyaksikan tersiksanya raga mu yang tercerai berai
dan tak mampu menerima kenyataan neraka jahanam itu belum berakhir juga..
kau ingin mati.. memupus segala rasa cinta mu padanya
kenapa semuanya menjadi seperti ini?
kau asing dalam duniaku...
pula aku, yg melakonkan sandiwara "kita" diantara "aku" dan "kamu"
kemana rasa rindu itu?
dimana cinta itu bersembunyi?

From Someone to Someone

No comments:

Post a Comment